"How do you feel?? Rumit"
Sebuah keadaan yang sudah kuterima apa adanya. Menjalani semua yang kulakukan saat ini dengan lapang dada. Mencoba memahami situasi dan kondisi yang harus kujalani. Bersyukur dan bersyukur :)
Awalnyaa..
~Titik terendah dalam perjalanan hidup ku, sebuah keadaan yang tidak pernah kuinginkan bahkan tak pernah aku bayangkan. Mencoba menolak semua kondisi bersikap muak, marah, sesal , dan kecewa. Tangisan, derai air mata semua hal yang tak bisa aku terima kuluapkan. Sering terlintas pada pikiran. Aku sudah melakukan hal dengan baik, namun ada bebarapa proses yang kudapatkan dengan cara tidak baik dan cenderung stuck. Ku hanya mengikuti arus bukan melawan arus. Bermain di zona aman yang cenderung membuat nyaman.Proses pendewasaan yang cukup rumit bagiku. Ketika semua yang kuinginkan dikalahkan oleh keadaan. Kumenghindari keadaaan dengan berbagai hal mulai kumenjauhi orang orang sekitar yang dulu dekat denganku. sosial media yang membuatku terus membandingkan hidup mereka denganku. Timbul rasa pesimis dari dlm diri. "Kenapa aku tak seperti mereka?? Mereka keren, mereka hebat??"
~Tidak ada harapan saat itu, hanya satu doa yang terlintas tolong kuatkan aku untuk terus menjalani kehidupan ini. Sulit dan sangat sulit, hari demi hari rasa kesal, kecewa, marah kian mengusik seakan hati ini dan lisan ini sudah berucap "lebih baik, menyerah". Kata itu terus menerus terlintas. Emosi yang terus muncul, tekanan orang luar yang meriuhkan segala macam opini mereka. Menyimpan rasa ini sendirian. Mencoba untuk fine but not okay. Hingga kuberpikir tidak ada orang yang sayang dan bahkan peduli padaku.
Betapa menderita untuk berdamai akan semua keadaan yang tidak kuinginkan ini.
~Sebuah perasaan gundah yang muncul tiba-tiba yang hampir setiap saat menghampiri hati ini. Hilang dan datang seolah rutinitas yang hampir tak pernah usai. Merasa hilang ketika semua hal yang dilakukan tidak sesuai keinginan, harap, dan beberapa kepuasaan tersendiri. Konflik permasalahan kadang muncul tiba-tiba. Siap tidak siap itu membuat hati tak nyaman dan cenderung sukar. Kadang kala, seusai ia pergi, ingin rasanya tak kembali. Agar Menikmati rasa suka yang diingini. Namun itu semua hanya ingin, bukan akan. Harusnya keseimbangan dibutuhkan antara suka dan duka. Dalam relung hati perkara simple, jauhkan dari masalah temukan solusi hingga membuat bahagia.
~Mampukah kubertahan? Atau justru segan. Kucoba bertahan dan terus bertahan dengan berdamai pada diri sendiri, mengintropeksi, dan meditasi. Mungkin ada satu hal yang terlewat mencoba untuk mencurahkan isi hatiku pada tuhan. Kucoba dekatkan, curahkan, dan merenungkan.
Dan itu membuat hatiku tenang, damai dan seiring waktu kian tenang. Ku berkata pada hatiku dan mencoba memahami, jika menangis menangislah jika itu dapat melegakan, setelah itu mulai untuk menyakinkan kuatkan, yakinkan bahwa semua akan bisa dilewati. Tak apa bila engkau jatuh dan terluka, bangkit dan bangkit lagi.
mengingatkan. :)
By :Dwi martha
Perasaan rumit, pada saat itu... Dan kutulis.
Komentar
Posting Komentar